Pages

Rabu, 30 Maret 2011

Tentang Sahabat

Guys, gue mau cerita dikit nih tentang yang namanya persahabatan...

Gue sendiri awalnya bingung apa sih itu sahabat dan persahabatan? Gimana sih, sampai kita bisa memiliki yang namanya sahabat?
Klise memang...

Gue pernah baca satu buku, "lupa judulnya". Intinya dia bilang, sahabat itu tidak datang dengan sendirinya, harus ada usaha mencari. Suatu proses selektif harus dilakukan untuk menemukan yang namanya sahabat.

Sahabat bukan cuma yang bisa kita ajak main. Yang hanya untuk merasakan kesenangan bersama, disaat gue mau berbagi kesenangan dia ada, tapi ketika susah, ya "dia asal ada aja".

Ada perbedaan antara teman dan sahabat, kalo gue sendiri memandangnya sahabat itu lebih intens. Memiliki lebih banyak manfaat.

Ketika lo senang, lo bisa bagiin ke dia, maka dia juga ikut senang donk? (pelajarannya : lo belajar berbagi)
Tapi pas dia susah, lo harus ada. Lo ngebantuin dia, meskipun ini membuat hidup lo ga seperti yang biasa atau menambah bahan pikiran lo. (pelajarannya : lo belajar mengerti keadaan orang lain)

Nah, gue juga pernah dengar talkshow dari luar negeri tentang friendship, "lupa juga judulnya" tapi ini gue tonton waktu gue masih di SMA kelas 3. Dari talkshow itu, kita disuruh mengungkapkan perasaan kita ke seorang teman yang kita anggap pantas untuk menjadi sahabat (sesudah melalui proses seleksi tadi). Jadi, disini kita seperti "nembak" pacar. Tapi ini kita lakukan sama temen. Kita harus ungkapkan, kalau kita memang ingin menjadi sahabatnya.

Sulit ya?? Memang.
Banyak yang harus kita korbankan. Misalnya rasa "GENGSI" ketika kita harus bilang 'dia' itu baik, gengsi bilang 'dia' itu bisa jadi motivasi kita, gengsi bilang lo nyaman sama dia. Pokoknya, pasti banyaklah ke-GENGSI-an yang kita rasakan. Nah, itulah yang harus kita lawan.
Kita harus berani bilang "itu tadi" ke dia. Supaya dia juga tau tentang perasaan lo.

Nggak jarang, RASA MALU kian muncul ketika kita harus mengungkapkannya. Kita terlalu takut resikonya, misalnya takut dia bilang gini :
1. Emang gue mau sahabatan sama lo?
2. Siapa sih lo, sok deket amat?
3. Jangan lebay dehh...
4. Yaelah, apaan sih lo?
5. and many more

Tapi, lo harus yakin. Tunjukin ke dia, lo memang mau jadi sahabatnya, (lo yang duluan ngomong, bukan berarti lo lebih buruk). Misalnya gini, "Tits, lo itu ternyata orangnya baik ya, gue ga nyngka selama ini lo ada buat gue. blablablabla... Setelah gue pikir-pikir, kenapa kita ga sahabatan aja? Gue mau jadi sahabat lo, blablabla...

Seandainya, lo hanya ngejalani hari-hari lo bareng dia. Tapi, ga pernah terlontar sekalipun kata "dia sahabat gue", "lo sahabat gue yang paling baik", "Gue bakal jadi sahabat terbaik buat lo", atau apalah...gue kira itu semua (maaf yee) BULLSHIT.

Gue kira, itu sama aja yang namanya teman. Yang bisa diajak seneng doank. Terkadang kata-kata itu, malah membuat kita lebih dekat, di samping harus ada perbuatan nyata juga.

Dalam bersahabat, komunikasi juga sangat penting. Gimana mau sahabatan, kalo lo aja jarang ngomongan? (ngomong bisa melalui berbagai media, ga cuma face to face loo..)

Komunikasi harus tetap terjaga dengan baik, artinya harus tetap ada komunikasi setiap waktu (kalo bisa tiap hari malah). Gimana caranya, bisa komunikasi tiap hari? sama pacar gue aja ga pernah...haha

Simple, kalo lo ketemu ya barenganlah cerita-cerita hal ga penting (artinya ga mesti pas yang penting aja baru ngomong). Terus kalo ga ketemu, kan ada banyak media, misalnya dari Social Networking, lo komen2 kek, cerita ga jelas disitu, walau sebentar tapi yang terpenting kualitas. Atau lewat sms, yang isinya misalnya "gue bosen nih", "Assekk, gue lagi makan bareng Justin Bieber #ngimpikaliyee", "Gue lagi di kampus, tapi bosen sama dosennya", "gue laperrr", "hihiii, si doi ngajakin gue jalan", atau bahkan cuma nulis "huaaayaaaammm (lo ngantuk maksudnya)". Buat dia kaya Sosial Networking lo, update status lo ke dia. Karena, kekonyolan malah membuat lebih dekat.

Ketika lo berbagi hal sepele seperti itu, artinya sudah mulai terjalin hubungan yang lebih intens yaitu persahabatan. Kemana lagi lo ngomong ga penting kalo gak ke sahabat?. Ke teman? Ntar, lo malah dianggep "apaaan sih nih anak, freaks deh". Tapi, kalo ke sahabat lo sendiri, gak usah ada "JAIM2an", biarkan dia tahu gimana lo luar-dalem.

Mungkin lo nganggep, kalo hal sepele kaya "komunikasi ini dan adanya ritual mengungkapkan keinginan menjadi sahabat" adalah hal ga penting. Lo SALAH !!. Karena melalui itu, menurut referensi gue, kita bakal saling menyadari tentang keberadaan seorang sahabat.

Jadi, lo bisa liat kan bedanya sahabat sama temen?
Kalo temen, ga bisa untuk melakukan kekonyolan, ke-freaky-an dan kebodohan2, tapi bersama sahabat lo bisa lakuin. So, having fun with your friendship guys. Take your friendship as soon as possible.

0 komentar:

Posting Komentar