Pages

Sabtu, 20 Maret 2010

Pemberangkatan anak-anak Setgrasci menuju UN

Ujian Nasional (UN) sudah di pelupuk mata, jantungku semakin berdebar kencang. Perasaan was-was, gelisah, bimbang, takut, senang, sedih, semuanya bercampur menjadi satu. Dan itu juga dirasakan oleh teman-teman yang lain, khususnya anak Setgrasci.

Kemarin, pada H-3 (Bc : "H" Min Tiga) tepatnya pada hari Jumat, 29 Maret 2010 anak-anak Setgrasci melakukan ritual keagamaan, yaitu acara pemberangkatan dan pemberkatan kami menuju medan pertempuran "UN".

Sebuah acara yang dipandu oleh "Amang Guru" dari gereja dan seorang "MC" dari Setgrasci kami melaksanakn ibadah singkat.

Lagu untuk memuji Tuhan terus berkumandang dari rumah temanku kami Gomgom. Sungguh sukacita yang luar biasa kami rasakan bisa berkumpul memuji Tuhan. Sambil bernyanyi kami pun di ajak oleh MC untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu. Hanya saja kami yang laki-laki terkesan malu-malu. Hohoho...

Setelah tertawa bersama melihat gerakan-gerakan tadi, kami melanjutkan acara, yaitu mendengarkan firman. Namun, sebelum itu kami bernyanyi dan berdoa untuk firman.

Saat bernyanyi, kami diminta untuk menundukkan kepala oleh MC dan dengan diiringi alunan suara gitar yang merasuk ke jiwa serta kata-kata yang dikeluarkan MC untuk mengantarkan kami ke dalam doa yang lebih hikmat. Sungguh suasana yang sangat luar biasa, saat semua khusuk dalam doa.

Setelah semua berkata AMIN, amang guru membawakan firman Tuhan dalam bahasa batak toba. Sebenarnya saya kurang mengerti apa yang dikatakan oleh amang guru karena saya belum begitu mahir berbahasa batak toba. Namun, apa yang saya dapat dari firman kali ini adalah Tuhan pasti mengabulkan doa anak-anakNya yang mau berkumpul dan memuji Dia. Dan kami diajarkan untuk berterima kasih kepada orangtua karena telah mendidik kami, dan kami harus belajar keras untuk menghadapi UN. Serta harus menghargai dan menyayangi sesama.

Begitu padat isi firman yang disampaikan oleh amang guru, semoaga firman Tuhan ini dapat membawa kami ke dalam kesuksesan.

Lalu MC menyusuh kami bertanya kepada teman di samping kanan dan kiri tentang apa yang ingin didoakan. Sehingga kita tidak hanya mendoakan diri sendiri, tapi juga mendoakan orang lain. Setelah doa kami disuruh untuk menjabat teman yang di samping kanan dan kiri.

Setelah semua rangkaian kegiatan ibadah kami lalui, tiba saatnya kami mencicipi makanan. Semua canda tawa di lontarkan, semua ketawa ketiwi. Haha...

Akhirnya, kami pulang dalam kegelapan malam. Bukan hanya hari yang sudah malam, tapi lampu di kota ini pun ikut menggelap gulitakan kota kecil ini. Dibawah rintik-rintik hujan dan gelapnya malam itu, perjuangan kami dimulai menuju Ujian Nasional.

Semoga, seluruh siswa SMA N 1 Sidikalang lulus dalam UN kali ini, khususnya anak-anak XII IPA 2 (Setgrasci) bisa memperoleh tiket awal meuju kesuksesan ini.















0 komentar:

Posting Komentar